Analisa Ekonomi dan Uji Kinerja pada Mesin Pencacah Daun dan Ranting Gambir Tipe Roller

  • Rafi Sarif Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Muhammad Ibnu Afif Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Gilang Ramadhan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Hendra Hendra Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Irzal Irzal Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Irwan Anas Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
  • Musdar Effy Djinis Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh
Keywords: analisa ekonomi, analisa kinerja, mesin penggiling gambir tipe roller

Abstract

Gambir merupakan komoditi ekspor unggulan dari daerah Sumatera Barat. Hampir 90%
ekspor gambir Indonesia berasal dari daerah Sumatera Barat. pengolahan gambir di Sumatera
Barat terdiri dari 6 tahapan, yaitu ; perebusan, pengempaan, pengendapan, penirisan,
pencetakan, dan pengeringan. Dari keenam tahap operasi tersebut, pengempaan merupakan
tahap operasi yang paling berat. Hal ini disebabkan karena pada cara pengolahan gambir di
Sumatera Barat pengeluaran getah gambir atau ekstrak dititik beratkan pada tahap
pengempaan. Mesin penggiling daun dan ranting gambir digunakan untuk melakukan proses
pengolahan gambir. Mempunyai kinerja yang cukup baik, namun masih terdapat kekurangan
yaitu kurang kuatnya kontruksi rangka dalam menahan getaran pada saat mesin
dioperasikan,untuk itu dilakukan modifikasi dan melengkapi kembali mesin penggiling daun
dan ranting gambir. Mesin penggiling ranting daun gambir dilakukan modifikasi dengan
merombak dan menambah kerangka utama yang bertujuan untuk meningkatkan hasil gambir,
mengurangi penggunaan tenaga kerja dan waktu pengolahan yang lebih singkat. Mesin
penggiling ranting daun gambir dilakukan modifikasi dengan merombak dan menambah
kerangka utama. Kerangka terbuat dari besi siku berukuran 60 mm x 60 mm. Panjang rangka 120cm dan lebar 110cm. Hasil uji kinerja mesin didapatkan kapasitas optimal penggilingan
gambir sebesar 8,45Kg/jam.Hasil analisa ekonomi operasional mesing penggiling ranting dan
daun gambir didapatkan biaya pokok sebesar Rp. 1.739,8/Kg , BEP akan tercapai pada
produksi 2.247,6 Kg/tahun atau 6,49 kg/ hari.